Friday, September 5, 2014

Ternyata Aku Bukan yang Tehebat!

20 Agustus 2014, waktu itu sekitar jam 9 malam aku mendapat BC (broadcast) di BBM dari @BloodForOthers yang isinya butuh darah A sebanyak 23 kantong untuk 4 atau 5 anak. Awalnya sih sedikit malas karena sudah masuk jam bobok :D hahaha ini bukan alay lhooo yaaa tapi memang Rosulullah SAW mengajarkan untuk tidur di awal waktu (setelah sholat isya) dan bangun di awal waktu (sepertiga malam terakhir). Tapi begadang itu boleh saja asal ada perlunya.. Begadang jangan begadang kalau tiada artinya.. *ini knp malah nyanyi lagunya bang Rhoma Irama ya? hahaha


Dengan sedikit aras-arasen (baca: malas) kubalas BC tadi menanyakan untuk kebutuhan donor kapan dan ternyata urgent untuk malam ini karena salah satu pasien ada anak balita yang kena kanker. Duh, rasanya kok engga tega kalau saya tunda sampai besok pagi. Karena dulu almarhumah mami saya juga kena kanker yang memang butuh darah kapan saja. Maklum kalau saya manggil ibu dengan panggilan "mami" karena memang saya anak mami bukan anak bapak karena bapak tidak hamil hehehe kuucapkan banyak terima kasih kepada orang-orang yang telah mendonorkan darahnya untuk mami saya. Semoga Allah membalas kebaikan untuk kalian semua.

Kubulatkan tekan untuk berangkat malam itu juga. Persiapan makan minum juga sudah 30 menit sebelumnya. Semalam juga tidur cukup engga begadang hehehe.. Berat badan > 45kg. Sebelum berangkat aku bantu BC ke temen-temen. Siapa tau ada yg mau ikut donor. Tak lupa update status:
"Kapan lagi bisa sedekah gratis? #yukDonor!"
Saya tunggu sampai jam10 malam ternyata tidak ada yang ikut donor, akhirnya saya putuskan untuk berangkat sendiri. Jalanan mulai sepi, merasa gagah bisa donor darah malem-malem, tp sayangnya udara saat itu agak dingin jd tetep aja kedinginan gak keliatan gagah hahaha

Memang sih pada saat itu saya merasa hebat karena dalam hati saya "ini lho SAYA donor darah malem-malem, kalian kemana aja? Hell-ooo" tapi kesombongan itu mulai meredup ketika sampai di PMI RS Sardjito. Saya kira bakalan sepi tidak ada yang donor. Tapi ternyata di sana antri kayak antri sembako busettt dahhh..

Setelah mengisi formulir, saya duduk di ruang antrian menunggu tes darah untuk dicek hemoglobin. Untuk bisa donor darah Hemoglobin minimal 12 maksimal 16-an kalau gak salah. Alhamdulillah malam itu hemoglobin saya 15-an. Saya menunggu 5 atau 6 antrian. Wah, bakalan pulang tengah malem nih. "Kalian enak-enak tidur, ini lho SAYA hebat donor tengah malem, kalian kemana aja?" hahaha sombongnya masih aja tetep keluar.

Sambil menunggu giliran, saya melihat 2 orang cowok cewek duduk di ruangan antrian. Keduanya ternyata tidak memiliki kaki kanan entah diamputasi atau memang bawaan lahir saya kurang tau, pikir saya "Ahh, paling nungguin temannya yang mau donor". Kesombongan saya benar-benar musnah setelah tau kedua orang itu dipanggil untuk memasuki ruang donor. Dan ternyata mereka berdua memang mendonorkan darah pada malam itu. "Astaghfirullah!!! kemana saja aku ini??? diberi badan sehat diberi badan komplit baru donor beberapa kali saja sudah sombong, kemana saja aku ini!!!!" T_T

Malam itu saya benar-benar merasa hina. Baru beberapa kali donor saja sombongnya gak ketulungan. Bagaimana dengan mereka yang berjalan dengan 1 kaki, masih berani bilang kalau SAYA hebat? sejak malam itu saya takut untuk sombong lagi. Allah mengingatkan saya dengan kejadian malam itu. Mengingatkan betapa hinanya diriku yang penuh kesombongan, Astaghfirullah. Semoga Allah mengampuni dosa-dosaku dan selalu memberikan petunjuk bagiku. Aamiin..

Pelajaran yang dapat diambil dari kejadian malam itu:
  1. Menolong orang lain itu tidak kenal waktu, bantulah mereka kapan saja karena suatu saat nanti kita juga membutuhkan bantuan orang lain ntah kapan waktunya.
  2. Sedekah itu tidak melulu dengan harta, tapi bisa juga dengan tenaga atau pikiran, donor darah juga termasuk sedekah. Ikhlas membantu orang lain yang kita sendiri tidak tahu siapa yang kita bantu, dan orang yang kita bantu tidak tau siapa yang membantunya. Ikhlas karena Allah.
  3. Di atas langit masih ada langit, jangan pernah sembong dan merasa paling hebat, karena setiap manusia diciptakan dengan sempurna dengan kelebihan masing-masing.
  4. Selalu bersyukur telah diberi tubuh yang sempurna dan gunakan tubuhmu dengan hal yang bermanfaat untuk menolong sesama.
  5. Setiap kejadian selalu ada hikmah di dalamnya, berdoalah kepada Allah agar selalu ditunjukkan jalan yang benar.
 -END-

FYI: Blood For Others (BFO) itu adalah sebuah organisasi non-profit yang memberikan informasi tentang kebutuhan darah di masyarakat. Setau saya BFO Jogja ini memprioritaskan kebutuhan darah untuk anak dan balita. Tempat donornya biasanya di RS Sardjito. Info lebih lanjut bisa hubungi twitter: @BFOJogja facebook: BFO Jogja atau hubungi 08882743539 PIN: 25D2817C.

No comments:

Post a Comment